SUMBA STORI - Ada apa denganmu, wahai kasturi
Mengapa matamu begitu lebam?
Tidakkah langit ini cerah untuk seorang perempuan seperti kau?
Bangunlah…
Kasur tak lagi menjadi tempat nyaman
Bantal bukanlah wadah tempat menampung air mata dan tembok bukanlah tempat kau berbagi susah
Beranjaklah Puan…
Tidak hanya dapur kau menghisap asap
Cobalah sekali-kali kau ke puncak
Dapati embun, resapi kabut
Telanjangi mata, hati dan pikiranmu
Niscaya sayap kebebasan akan kau bentangi
Baca Juga: Keren, UPT Pas se Waikabubak Komitmen Tingkatkan Semangat Raih WBK
Berkreasilah Puan…
Tinggalkan sumur
Simpan ember
Lakukan apa yang ingin kau lakukan
Perihal menjaga keutuhan rumah tangga
Kau bukanlah satu-satunya yang bertanggungjawab
Perihal romantis
Kau bukanlah satu-satunya yang berserah
Perihal kesamaan hak
Dia bukanlah satu-satunya yang mendapatkannya
Puan…
Sejenak, pandanglah rumahmu
Renungi, apa yang sudah kau lakukan
Antara
Kasur
Dapur
Sumur
Bukan tak baik kau berada di dalamnya
Namun, ingat ini Puan
Kebebasan itu milik laki dan puan
Antara kau dan dia adalah sama
Tidak dibawah atau diatas
Tidak di belakang atau di depan
Melainkan bersama-sama di samping
Asal jua malam
Binar rembulan akan menjadi saksi bebasmu
Baca Juga: Jarang Diketahui? Inilah 4 Pesona Destinasi Bukit Tenau Sumba NTT
Puan…
Jangan takut
Ada Aku, Perempuan yang sama denganmu
Menentang batas bias hierarki
Mendobrak tembok diskriminasi gender
Membakar akar-akar ketidakadilan
Menempuh jalan menuju bebas
Sekalipun itu adalah jalan keramat para leluhur
Ayolah, Puan…
Jangan minder
Perihal otak beku
Kita bisa berpanas mata di depan buku
Berpanas telinga di samping radio
Berpanas mulut dengan orang yang berpengalaman
Asal Puan
Dalamnya tulus, murni nan suci
Niscaya Puan
Akan baik-baik saja.***
Baca Juga: Bikin Nikmat Tak Terbendung, Begini Cara Mengolah Sayur Daun Ubi Tumbuk Ala Sumba