Selain Air Terjun dan Danau, Inilah 8 Destinasi Wisata Budaya di Sumba yang Wajib Dikunjungi

- 28 Januari 2024, 06:45 WIB
Seorang peserta festival Pasola sambil memegang "aipahola" atau kayu pasola memacu kudanya dalam acara Festival Pasola Wanokaka, di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa, 26 Februari 2019.
Seorang peserta festival Pasola sambil memegang "aipahola" atau kayu pasola memacu kudanya dalam acara Festival Pasola Wanokaka, di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa, 26 Februari 2019. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/

Kampung tradisional Ratenggaro merupakan yang paling terkenal di Pulau Sumba. Kampung yang berada di Desa Umbu Ngedo di Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki rumah adat yang memiliki atap yang berbeda tingginya.

Bergantung pada tinggi atap rumah, dapat mencerminkan status sosial seseorang yang mencukupi. Selain itu, Kampung Adat Ratenggaro juga memiliki kuburan batu dari zaman Megalitikum yang disusun dengan rapi di sekitar kampung tersebut.

Masyarakat Ratenggaro memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan adat dan tradisi nenek moyang mereka, di antaranya adalah melarang wisatawan menggunakan kain tenun dari desa lain ketika mengunjungi mereka.

Selain itu, yang menarik lagi, desa ini berada di tepi pantai dan hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mencapai Pantai Ratenggaro. Apabila kondisi cuaca sedang cerah, Kamu dapat menghabiskan waktu di pantai untuk bermain air dan menikmati keindahannya setelah berjalan-jalan di sekitar desa.

2) Kampung Tarung

Kampung Tarung terletak di, Kecamatan Kota Waikabubak, tidak terlalu jauh dari pusat kota. Meskipun terletak di daerah dataran tinggi, namun akses ke kampung ini sangatlah mudah. Rumah-rumah warga masih mengusung gaya tradisional dan mengarah ke arah barat serta timur.

Menariknya, setiap rumah memiliki hiasan-hiasan seperti tanduk kerbau dan rahang babi yang digantung sebagai simbol status pemilik rumah. Jumlah tanduk yang ada mencerminkan jumlah acara yang telah diadakan, semakin tinggi pula posisi sosial tuan rumah.

Kamu juga memiliki kesempatan untuk mengamati dengan detail sisa-sisa zaman Megalitikum yang dijaga dengan baik, seperti makam batu yang dilengkapi dengan patung, monumen batu, dan batu tegak.

Masyarakat lokal di Kampung Tarung sangat bersahabat, mereka dengan gembira akan mengungkapkan setiap detail cerita di desa ini.

3) Kampung Adat Praijing

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah