Selain Air Terjun dan Danau, Inilah 8 Destinasi Wisata Budaya di Sumba yang Wajib Dikunjungi

- 28 Januari 2024, 06:45 WIB
Seorang peserta festival Pasola sambil memegang "aipahola" atau kayu pasola memacu kudanya dalam acara Festival Pasola Wanokaka, di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa, 26 Februari 2019.
Seorang peserta festival Pasola sambil memegang "aipahola" atau kayu pasola memacu kudanya dalam acara Festival Pasola Wanokaka, di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa, 26 Februari 2019. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/

Proses dimulai pada pagi hari dengan mengisahkan cerita leluhur nenek moyang orang Sumba. Setelah itu, pusaka tombak tradisional diangkat oleh orang-orang terpilih di atas batu kubur kuno, dan penari-penari tampil dengan mengayunkan tombak dan parang.

Acara berlanjut dengan kegiatan berburu babi hutan, di mana keberhasilan panen ditentukan oleh hasil buruan pertama. Salah satu acara lainnya adalah upacara sunatan yang dilakukan untuk remaja laki-laki.

Beberapa hari kemudian, para remaja tersebut dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan disendikan ke alam liar sebagai langkah untuk membantu mereka mengembangkan kemandirian dan pertumbuhan menuju kedewasaan. Saat hari festival mendekati akhir, pada saat matahari terbenam, orang tua adat menyampaikan puisi tentang sang pencipta, dunia serta umat manusia.

8) Festival Pasola

Pada bulan Februari atau Maret, terdapat festival Pasola yang sudah menjadi acara yang familiar bagi wisatawan dari luar negeri dan juga penduduk setempat.

Setiap tahun, lokasi festival ini berbeda-beda di Kabupaten di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya sehingga tidak ada tempat tetap untuk festival ini.

Festival Pasola adalah sebuah acara tradisional yang melibatkan pertempuran antara dua kampung menggunakan kuda dan senjata kayu tumpul.

Pada festival ini, terdapat pertunjukan keahlian yang memperlombakan pertarungan, semakin banyak cedera yang dialami ksatria saat Pasola, diyakini akan membawa hasil panen yang melimpah.

Pasola merupakan perayaan yang menjadi klimaks dari serangkaian tradisi Nate atau Nyale. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat yang menjalankan kepercayaan Marapu, yang merupakan agama yang diyakini oleh masyarakat asli Sumba. Pada perayaan ini, masyarakat melakukan pemujaan dan memberikan persembahan kepada Marapu.

Nah, melihat beberapa desa adat di Sumba, setiap desa tersebut memiliki karakteristiknya sendiri. Mungkin minatmu semakin tumbuh untuk mengunjungi Sumba sebagai tujuan liburan?***

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah