SUMBA STORI - Hasil survei, ditemukan 83 persen masyarakat Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak mengetahui program kerja perusahan BUMD Lawadi.
Padahal, perusahan BUMD Lawadi SBD disuntik anggaran sebesar Rp5.150.000.000 oleh pemerintah daerah atau Pemda.
Sayangnya, perusahan BUMD Lawadi SBD dinilai tidak ada keterbukaan dalam menjalankan program kerja. Bahkan, dikabarkan mengalami kerugian 2 Miliar rupiah.
Baca Juga: Terkait Lawadi Rugi 2 Miliar, Inspektorat SBD: Sudah Sampaikan LHP ke DPRD
Dari hasil survei, sebanyak 83 persen masyarakat tidak tahu program kerja perusahan tersebut. Sedangkan yang mengetahui hanya 8 persen, sangat tidak tahu 6 persen, tidak menjawab 3 persen.
Kemudian, 66 persen masyarakat tidak tahu atau tidak pernah dengar adanya perusahan BUMD Lawadi SBD. Sendangkata yang Sangat tahu 10 persen, dan yang menjawab tahu 23 persen. Tidak menjawab 1 persen.
Ada sejumlah pertanyaan lainnya yang ditanyakan kepada narasumber (masyarakat SBD) dengan menggunakan kuisioner.
Baca Juga: Diduga Alami Kerugian Dana Rp2 Miliar, GMNI Segel Kantor Perusahan BUMD Lawadi SBD
Survei tersebut dilakukan oleh DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) SBD sebelum melakukan demo dalam menanyakan program-program kerja dan sejumlah kerugian yg dialami oleh perusahan BUMD Lawadi SBD.