Network
/photo/2023/02/01/728816830.jpg)
Kini fungsionaris pengurus pusat terdiri dari versi Ketua Umum dan versi Sekretaris Umum. Kedua pimpinan yang terpilih melalui forum kongres ini sama-sama meyakini bahwa versi merekalah yang benar dan membuat para Kader GMKI telah kehilangan rumah besar yang telah di obrak abrik serta dibutakan mata hatinya karena kepentingan akan berkuasa dan saling sikut menyikut antara anak-anak dalam rumah biru.
Sikap dan tindakan yang di pertontonkan menghilangkan dan meruntuhkan nilai dari motto 'Ut Omnes Unum Sint' yang selalu digaungkan agar semua menjadi satu, juga menghilangkan semangat GMKI sebagai mediator Positif yang selalu dikenal selama ini.
Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Paling Kece di Pulau Sumba Wajib Dikunjungi?
Harapan besar bahwa polemik yang terjadi hari ini seharusnya semua pihak baik Senior, PP GMKI 2020-2022, PJ Cabang seluruh Indonesia serta seluruh Civitas GMKI harus menanggalkan segala macam ego dan kepentingan akan merebut kekuasaan ataupun saling balas dendam antara pendukung Ketum dan Sekum tetapi mengambil sikap menjadi penengah dan menghidupkan kembali mediator positif didalam tubuh GMKI agar tetap utuh kembali.
Masih ada harapan untuk kembali mewujudkan Kredo GMKI 'Ut omnes unum sint atau UOUS atau "supaya semua menjadi satu" sesuai dengan doa Tuhan Yesus yang tertera dalam Yohanes 17:21. Kredo ini memberi arti bahwa : “adalah suatu perintah atau pernyataan yang mutlak tentang semua manusia supaya menjadi satu.” Hal ini ditujukan terutama kepada orang–orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Mereka wajib menjadi satu sama seperti Yesus Kristus dengan Bapa-Nya yang adalah satu. Kata kuncinya adalah “satu“. Ini lebih lanjut dimengerti sebagai persatuan, kesatuan (“Unity”). *** (Artikel ini ditulis oleh Rahel Arung Pabangke Sekcab GMKI Balikpapan Masa Bakti 2021-2023)
