Network
SUMBA STORI - Resesi global terjadi ketika ekonomi negara mengalami penurunan yang disebabkan oleh turunnya kegiatan sektor perdagangan dan industri.
Menteri Keuangan (Mankeu) RI Sri Mulyani juga telah memprediksi bahwa dunia akan mengalami resesi pada tahun 2023.
Hal ini disampaikan Menkeu Sri Mulyani pada rapat Paripurna, pada Jumat, 19 Mei 2023 lalu di Jakarta.
Baca Juga: Capai 10.000 Mega Watt, Potensi Energi Matahari di Sumba Bantu Ekonomi Masyarakat
Tahun 2023 akan menghadapi tantangan yang sulit akibat ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global.
Hal ini terutama disebabkan oleh ketegangan geopolitik yang berdampak negatif pada rantai pasok global dan berpotensi merugikan perekonomian dalam negeri.
Selain menghadapi tantangan perubahan iklim akan memiliki dampak besar pada keuangan negara perkonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Percepat Transisi Ekonomi Melalui Insentif PPN, Pembelian KBLBB Roda Empat dan Bus Berupa Diskon
Berdasarkan laporan Global Risks Report 2023 yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF), ada beberapa risiko krisis yang menjadi perhatian termasuk ketidakstabilan pasokan energi, kenaikan biaya hidup, tingginya tingkat inflasi, kurangnya pasokan makanan dan serangan siber terhadap infrastruktur krusial.
Berdasarkan statistik resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat adanya peningkatan sedikit pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan satu tahun 2023.
Angka ini mencapai 5,03 persen, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan sebelumnya yang mencapai 5,01 persen.
Baca Juga: Gubernur VBL Ajak Pihak Pegadaian Kolaborasi Bangun Ekonomi Daerah
Apabila tidak terduga, krisis finansial dapat mengakibatkan dampak ekonomi yang serius seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi, penurunan produksi, kebangkrutan perusahaan, pemutusan hubungan kerja, ketidakpastian di sektor keuangan, penurunan alokasi kredit dan sebagainya.
Menurut kamu, apa saja yang perlu disiapkan saat menghadapi resesi nih? ***
Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.
