Cipayung Plus Kota Kupang Lakukan Audensi Terkait Kasus Tian Bokol, Begini Respon Kapolda NTT

1 September 2023, 17:22 WIB
Cipayung Plus Kota Kupang Lakukan Audensi Terkait Kasus Tian Bokol, Begini Respon Kapolda NTT /Dok. Germas PMKRI Cabang Kupang, Wely/

 

SUMBA  STORI - Cipayung Plus Kota Kupang yang terdiri dari organisasi (PMKRI, GMNI, GMKI, PMII, HMI, IKPM SBD, FK. Gema Wonakaka dan GPR-MKS) mendatangi Mapolda NTT untuk beraudience dengan Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum, pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Koordinator Umum (Kordum) Jacson Marcus menyampaikan bahwa Audience tersebut sebagai bentuk konsistensi atas sikap dari Cipayung

"Audience ini sebagai bentuk konsistensi atas sikap dari Cipayung untuk terus mengkawal kasus kematian Sebastianus Bokol (SB), dimana kasus ini sedang ditangani oleh pihak Polresta Kupang Kota dan sudah satu tahun lebih proses penyidikan tetapi belum juga berhasil diungkap siapa pelaku pembunuhan terhadap korban Tian Bokol," ujar Jacson Marcus kepada Sumbastori.com saat dihubungi via WhatsApp, pada Jumat, 1 September 2023.

Dalam audince tersebut, Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada Cipayung.

"Dalam tanggapannya atas beberapa masukan dan pikiran yang disampaikan oleh berbagai perwakilan Cipayung Plus, Kapolda NTT menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada Cipayung karena dapat mewujudkan salah satu nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi soal pengabdian kepada masyarakat," ujar Johni Asadoma.

Kemudian, Kapolda NTT, pihaknya menyampaikan kasus yang dilaporkan akan menjadi atensi khusus dan kepolisian akan berkerja dengan maksimal.

"Terhadap semua kasus yang dilaporkan dan ditangani oleh Kepolisian, maka akan menjadi atensi khusus kami apalagi kasus pembunuhan. Karena ini menyangkut nyawa seseorang, menyangkut hak hidup seseorang. Sudah tentu Kepolisian akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengungkapkan kasus ini," ungkap Johni Asadoma.

Kapolda NTT, juga menjelaskan bahwa ada kasus yang cepat diselesaikan dan lambat diselesaikan

"Memang ada kasus yang cepat diungkapkan kalau alat buktinya cukup dan kuat, ada juga kasus yang penanganannya lambat karena kekurangan alat bukti seperti kasus ini. Karena untuk menetapkan seorang menjadi tersangka pembunuhan itu tidak mudah, harus berdasarkan alat bukti yang kuat dan ada saksi-saksi. Saksi-saksi juga mereka harus benar-benar melihat dengan mata kepala sendiri, mendengar secara langsung serta menyaksikan secara langsung," jelas Johni Asadoma.

Selanjutnya, Kapolda NTT mengaku, Ia baru mengetahui jika ada kasus pembunuhan yang belum terungkap.

"Terkait kasus ini, jujur saya baru tau kalau ada kasus pembunuhan yang belum diungkapkan. Karena saya sibuk mengunjungi daerah-daerah di seluruh NTT. Setelah saya baca di media terkait aksi demonstrasi dari teman-teman di Polda beberapa hari yang lalu, saya kaget ternyata kasus ini belum berhasil diungkapkan. Karena memang tidak diwajibkan bahwa setiap kasus yang ditangani oleh anggota saya harus dilaporkan ke saya. Itu tidak diwajibkan," kata Johni Asadoma.

Kemudian, Kapolda NTT juga menjelaskan, pihaknya masih mempercayai Polresta Kupang Kota untuk mengungkapkan kasus tersebut.

"Terkait tuntutan dari teman-teman pada prinsipnya saya selaku Kapolda NTT masih mempercayai Polresta Kupang Kota untuk mengungkapkan kasus ini. Kita beri waktu lagi kepada tim penyidik Polresta Kupang Kota, biarkan mereka bekerja lagi dengan serius dan tepat untuk mengungkapkan kasus pembunuhan ini," jelas Johni Asadoma.

Diketahui, audience ini juga dihadiri secara langsung oleh Kapolda NTT, Kabid Humas Polda NTT, Direktur Intelkam Polda NTT, Direktur Reserse Kriminal Umum dan beberapa jajarannya, Kapolresta Kupang Kota dan Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota.

Kapolda NTT juga memberikan kesempatan kepada Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota untuk memaparkan secara langsung proses penyelidikan dan penyidikan yang telah dilakukan oleh tim penyidik Polresta Kupang Kota. Hasil kerja tim penyidik Polresta Kupang Kota ditayangkan di televisi dan saksikan secara langsung oleh Cipayung Plus, Kapolda NTT dan jajarannya yang ada di dalam ruangan audience. Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota terlihat sangat gemetar sekali saat memaparkan hasil kerja tim penyidik.

Diakhir dialog, Kapolda NTT menyampaikan kepada Cipayung Plus agar mohon bersabar, karena kasus ini memang sangat rumit karena kekurangan alat bukti berdasarkan hasil pemaparan kasat Reskrim Polresta Kupang Kota.

"Kepada ade-ade sekalian saya berpesan tolong beritahu kepada orang tua korban agar mohon bersabar, kasus ini menjadi atensi khusus kami Kepolisian. Polda NTT akan monitoring, dan memberikan asistensi dengan pihak polres agar polres dapat menuntaskan penanganan kasus pembunuhan terhadap korban Sebastianus Bokol, tutup Kapolda NTT," tutup Johni Asadoma.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI

Editor: Yanto Tena

Sumber: Rilis

Tags

Terkini

Terpopuler