Ironi Pemenuhan Gizi Anak di Ibukota, Ini Penyebabnya

- 11 Juni 2023, 22:48 WIB
Ironi Pemenuhan Gizi Anak di Ibukota
Ironi Pemenuhan Gizi Anak di Ibukota /

SUMBA STORI - Jakarta, sebagai kota Ibukota dan berada dekat dengan pusat pemerintahan, seharusnya menjadi contoh keberhasilan peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat. Namun kenyataannya, gizi buruk masih menjadi hantu yang membayangi sebagian balita di Ibukota.

Prevalensi stunting di Ibukota berdasarkan SSGI 2022, masih berada di kisaran 14,8%. 

Sebagaimana diketahui, stunting sering dikaitkan dengan tingkat kesejahteraan penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan pada September 2022, jumlah penduduk miskin DKI Jakarta berada pada angka 502.040 jiwa. Jumlah peduduk miskin berkurang sebanyak 7,11 ribu jiwa atau 1,44% selama periode Maret-September 2022. 

Baca Juga: Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T

Meski terjadi penurunan tingkat kemiskinan, kenyataannya problem gizi dan kesehatan anak masih terus bermunculan. Karena itu, bila dirunut dari kasus-kasus stunting dan kesehatan anak khususnya yang di alami oleh masyarakat di wilayah marjinal dan padat penduduk, sebagian besar faktor penyebabnya adalah ketidak tahuan orang tua tentang asupan gizi untuk anak serta gaya hidup dan kebiasaan makan keluarga yang keliru.

Ketua Bidang Advokasi YAICI Yuli Supriati menuturkan selama balita kenyang dan tidak rewel bagi sebagian orang tua dianggap sudah cukup.

“Masih lumrah di masyarakat kita anggapan anak sehat itu adalah anak sudah makan, kenyang, tidak rewel. Sementara yang memperhatikan apakah anak sudah mendapat protein hewani yang cukup, vitamin dan kalsium dan zat-zat gizi lainnya masih jarang,” jelas Yuli saat di temui di Posyandu di Kali Angke, Jakarta Barat. 

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x