Ironi Pemenuhan Gizi Anak di Ibukota, Ini Penyebabnya

- 11 Juni 2023, 22:48 WIB
Ironi Pemenuhan Gizi Anak di Ibukota
Ironi Pemenuhan Gizi Anak di Ibukota /

Baca Juga: CPNS 2023 Segera Dibuka, Inilah Daftar Kementerian yang Buka Formasi untuk Lulusan SMA/SMK

Tak berbeda jauh dengan Vina, Syifa (32 tahun) pun anaknya memiliki kondisi yang serupa. Anaknya yang berusia 1 tahun 7 bulan saat ini sulit berjalan. Di awal wawancara, Syifa tidak mengakui anaknya diberi kental manis. Namun dalam perbicangan lebih lanjut, Syifa mengakui anakya sehari-hari mengkonsumsi kental manis. “Kan di iklan-iklan katanya susu,” jelas Syifa.

Kasi Kesra Kelurahan Kedaung Kali Angke, Zakir mengatakan keprihatinannya dengan kasus-kasus gizi buruk yang dialami banyak balita di daerahnya.

“Di awal saya ditugaskan di sini, sekitar 2 tahun lalu, itu banyak saya lihat balita-balita yang kurang gizi yang orang tuanya sendiri nggak paham. Karena selama ini mereka melihat anaknya makan, tapi begitu ditanya makannya apa ternyata jajanan-jajanan yang nggak bergizi sama sekali, ya itu tadi, kita ngasuh anak mengikuti bagaimana orang tua dulu mengasuh kita, termasuk pemberian kental manis, dulu iklannya susu, sekarang sudah tidak ada iklannya tapi masih diberikan untuk anak,” jelas Zakir. 

Baca Juga: Demi Sejahterakan Masyarakat, Wakil Ketua DPR Ingatkan Kades Gunakan DD dengan Baik

Karena itu, guna mengatasi permasalahan gizi buruk dans tunting, ia bersama jajarannya melakukan berbagai upaya agar masyarakat lebih sadar bahaya gizi buruk.

“Yang paling efektif adalah kita optimalkan posyandu. Agar masyarakatnya pintar kader Posyandunya juga harus pintar, jadi kita fokus dulu ke pembenahan Posyandu dan pembekalan kader,” jelas Zakir.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah