Beroperasi sejak Masa Kolonial, Bandara di NTT yang Awalnya Ternyata Kebun Jagung Kini Sudah Naik Kelas

10 Februari 2024, 02:04 WIB
Ilustrasi bandara di NTT. /Unsplash.com/@Lenstravelier/

SUMBA STORI - Bandara memiliki peran penting dalam sistem transportasi udara yang sangat berpengaruh dalam mobilitas manusia dan barang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas sebuah bandara yang berada di timur Indonesia, yang awalnya ternyata bekas kebun jagung dan kini telah naik kelas.

Salah satu bandara di timur Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kisah menarik adalah Bandara El Tari yang terletak di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: 5 Bandara Tersibuk di NTT, Nomor 3 Ada di Pulau Sumba

Bandara El Tari tidak termasuk salah satu bangunan modern yang baru dibangun dalam beberapa dekade terakhir.

Tidak demikian halnya, bandara ini memiliki sejarah yang panjang yang dimulai sejak masa penjajahan kolonial di Indonesia pada tahun 1928.

Dikutip dari akun Instagram @eltariairport, bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura 1.

Baca Juga: Karyawan PT JAS Bandara Lede Kalumbang Pertanyakan Upah Kerja, Ini Jawaban Perusahaan

Pada permulaannya, bandara ini sempat dikenal sebagai Lapangan Terbang Penfui.

Penfui adalah sebuah nama yang memiliki arti khusus yang berasal dari bahasa Timor, yaitu `Pena` yang berarti jagung, dan `Fui` yang juga berarti jagung.

Ini merujuk pada keadaan lapangan terbang sebelumnya, di mana tanah di sekitar lapangan banyak ditanami tanaman jagung.

Baca Juga: Rayakan Hari Perhubungan Nasional, Bandara Lede Kalumbang Lakukan Donor Darah Perdana

Setelah melewati beberapa tahun dan serangkaian perubahan politik, Lapangan Terbang Penfui kemudian mengubah statusnya menjadi Bandara El Tari pada tahun 1988.

El Tari diambil dari nama seorang tokoh berpengaruh, yakni Jenderal TNI (Anumerta) El Tari, yang pernah menjabat sebagai Gubernur kedua NTT pada periode 1966 hingga 1978.

Bandara El Tari memiliki peran yang sangat vital sebagai pintu masuk utama ke wilayah NTT yang terhubung secara langsung dengan lalu lintas penerbangan internasional.

Baca Juga: Mengenal Bandara Aminggaru Ilaga, Gerbang Utama Menuju Pegunungan Tengah Papua

Ini meningkatkan keterhubungan dan mempermudah perkembangan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.

Upaya terus dilakukan untuk mempercepat keterhubungan dan meningkatkan layanan kepada pengguna dengan terus membangun Bandara El Tari.

Ukuran bandara sebelumnya, yang hanya 7,642 meter persegi, telah meningkat menjadi 16,064 meter persegi.

Sama halnya dengan kapasitas sebelumnya yang hanya sanggup menampung 1,3 juta orang per tahun, sekarang telah meningkat menjadi 2,2 juta orang per tahun.

Baca Juga: Bank Mandiri Buka ATM di Bandara Lede Kalumbang, Agus Priyatmono: Sudah Mulai Dioperasikan

Bandara El Tari di Kota Kupang, NTT memiliki sejarah yang panjang dan terus berkembang, dan akan memberikan kontribusi yang besar untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.

Bandara El Tari tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi udara, tetapi juga menjadi saksi perjalanan sejarah dan perkembangan wilayah NTT yang panjang.

Dengan pentingnya peranan yang dimainkannya, bandara ini terus menjadi pusat aktivitas yang sangat penting bagi masyarakat lokal maupun internasional.***

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler