Network
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi sikap Babinsa TNI AD yang beranikan diri dalam membubarkan praktik perjudian di pasar malam tersebut.
Seharusnya, kata Hermanus, pembubaran praktik perjudian berkedok pasar malam merupakan tugas kepolisian. Namun, dirinya menyebut tindakan Babinsa merupakan langkah berani.
Baca Juga: Terkait Judi di Kabupaten SBD, IKBS Desak DPRD Panggil Kapolres, Lihat Tuh Isinya, Penting!
"Apa yang dilakukan babinsa, Petrus Lalo, adalah langkah berani, yang meskipun sebenarnya membubarkan perjudian itu biasanya adalah tugas kepolisian. Saya kira apa yang sudah dilakukan pak Petrus merupakan wujud kepedulian beliau kepada masyarakat agar mereka tidak melakukan hal yang bisa merusak mental mereka sendiri," tambahnya.
Menurutnya, Kabupaten Sumba Barat Daya sudah sering masuk sebagai salah satu kabupaten termiskin di Indonesia. Sementara perjudian, dia menyebut persoalan tersebut sebagai taken for granted atau dianggap hal yg biasa terjadi.
"Dan kalau perjudian msh di taken for granted (dianggap hal yg biasa terjadi) dan didiamkan, masyarakat SBD tidak akan pernah maju," tuturnya.
Baca Juga: KPK Resmi Tahan Mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono
Lebih lanjut, Hermanus menambahkan, budaya yang perlu dilestarikan adalah budaya kerja keras bukan budaya judi.
Untuk itu, Hermanus meminta para tokoh masyarakat, pengambil kebijakan publik dan pengayom masyarakat harus menunjukkan contoh yang baik untuk ditiru oleh masyarakatnya.
Hermanus pun berharap supaya pembubaran perjudian yang dilakukan oleh Babinsa TNI AD dapat dijadikan sebagai titik balik untuk tidak mentolerir hal serupa di wilayah Sumba Barat Daya, NTT.
