Puskesmas Weekombak Launching Kegiatan PMT Berbasis Pangan Lokal, Ini Manfaatnya

- 26 September 2023, 17:33 WIB
Kapus Weekombak, Paulus Umbu Sogara, Saat Memberikan Sambutan dalam Launching Kegiatan PMT Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil Kek dan Balita Kurang Gizi di Desa Marokota
Kapus Weekombak, Paulus Umbu Sogara, Saat Memberikan Sambutan dalam Launching Kegiatan PMT Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil Kek dan Balita Kurang Gizi di Desa Marokota /Johan Sogara/Sumba Stori

Lebih lanjut, Kapus Weekombak mengatakan, bahwa masalah gizi kurang bukan semata-mata karena faktor kekurangan makanan saja, melainkan karena adanya penyakit penyerta yang dialami oleh anak maupun ibu hamil.

Baca Juga: Terbaru! Ini Jam Masuk Sekolah di NTT Usai Ayodhia Kalake Cabut Kebijakan Era Viktor Laiskodat

“Jadi, apabila menderita suatu penyakit, segera berobat pada Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat,” ujarnya.

Dijelaskannya juga, PMT tersebut diberikan satu kali dalam sehari, selama kurun waktu 3 bulan atau 90 hari.

“Karena itu, diharapkan agar semua sasaran hadir setiap hari untuk mendapatkan pelayanan dan mempraktekkannya dalam rumah tangga masing-masing terkait dengan cara pengolahannya,” jelasnya.

Baca Juga: Harta Kekayaan Bupati Sumba Timur Hampir Mencapai Rp4 Miliar, Punya Mobil Seharga Rp25 Juta

“Hal ini dilakukan, agar kita, khususnya bagi balita dan ibu hamil bisa terhindar dari yang namanya masalah gizi kurang,” kata Paulus Umbu Sogara menambahkan.

Ada 7 Desa wilayah kerja Puskesmas Weekombak. Di setiap desa tersebut disiapkan satu titik tempat pelayanan.

"Jumlah semua sasaran gizi kurang untuk tujuh (7) desa ada 491 Anak dan 54 Orang Ibu Hamil Kek. Kemudian yang hadir ada 394 anak dan yang tidak hadir ada 97 anak. Sedangkan, untuk Ibu Hamil Kek yang hadir ada 43 orang dan yang tidak hadir ada 10 orang," terangnya.

Baca Juga: Nomor 2 Dari dr Kornelius Kodi Mete, Ini Jumlah Harta Kekayaan Bupati Sumba Barat

Halaman:

Editor: Johan Sogara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah