Penfui adalah sebuah nama yang memiliki arti khusus yang berasal dari bahasa Timor, yaitu `Pena` yang berarti jagung, dan `Fui` yang juga berarti jagung.
Ini merujuk pada keadaan lapangan terbang sebelumnya, di mana tanah di sekitar lapangan banyak ditanami tanaman jagung.
Baca Juga: Rayakan Hari Perhubungan Nasional, Bandara Lede Kalumbang Lakukan Donor Darah Perdana
Setelah melewati beberapa tahun dan serangkaian perubahan politik, Lapangan Terbang Penfui kemudian mengubah statusnya menjadi Bandara El Tari pada tahun 1988.
El Tari diambil dari nama seorang tokoh berpengaruh, yakni Jenderal TNI (Anumerta) El Tari, yang pernah menjabat sebagai Gubernur kedua NTT pada periode 1966 hingga 1978.
Bandara El Tari memiliki peran yang sangat vital sebagai pintu masuk utama ke wilayah NTT yang terhubung secara langsung dengan lalu lintas penerbangan internasional.
Baca Juga: Mengenal Bandara Aminggaru Ilaga, Gerbang Utama Menuju Pegunungan Tengah Papua
Ini meningkatkan keterhubungan dan mempermudah perkembangan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.
Upaya terus dilakukan untuk mempercepat keterhubungan dan meningkatkan layanan kepada pengguna dengan terus membangun Bandara El Tari.
Ukuran bandara sebelumnya, yang hanya 7,642 meter persegi, telah meningkat menjadi 16,064 meter persegi.