Baca Juga: Tiga Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Jenis Ganja di Sumba Barat Diringkus Polisi
Minyak makan merah berwarna lebih terang mencolok serta beraroma lebih kuat. Minyak makan merah ini diklaim lebih sehat dibanding minyak goreng sawit berwarna keemasan yang selama ini kita kenal. Pemerintah sendiri telah mendorong produksi minyak makan merah berbasis koperasi sebagai alternatif minyak goreng.
“Ini dari CPO (crude palm oil) yang setelah melewati proses penyulingan tidak melanjutkan ke proses berikutnya atau bleaching. Jadi warnanya merah tua terang dan mencolok dengan aroma yang lebih kuat dibanding minyak goreng biasa,” ujar Andre lebih lanjut.
Kandungan minyak makan merah, menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), masih mempertahankan senyawa filonutrien. Dimana kandungan ini meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene.
Baca Juga: Peluncuran Kirab Pemilu, Ketua GMKI Kupang: Partai Politik Kiranya Komitmen untuk Setia
Minyak makan merah berpotensi sebagai pangan anti-stunting. Kandungan asam oleat dan asam linoleat berfungsi dalam pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak. Minyak makan merah juga sebagai bahan baku margarine, shortening dan sebagainya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri meminta KemenkopUKM untuk melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap produk minyak makan merah ini. Hal ini untuk membuktikan apakah produk minyak makan merah nantinya dapat diterima dan diserap oleh masyarakat.
Ternyata Malaysia sudah minta. Sudah banyak permintaan, tapi masih terkendala terkait aturan penyaluran dana BPDPKS kepada koperasi petani sawit.