Peran Perempuan dalam Menciptakan Inovasi dan Literasi Digital untuk Kesetaraan Gender

- 7 Maret 2023, 22:22 WIB
Peran Perempuan dalam Menciptakan Inovasi dan Literasi Digital untuk Kesetaraan Gender
Peran Perempuan dalam Menciptakan Inovasi dan Literasi Digital untuk Kesetaraan Gender /Beny Diktus/Sumba Stori/

Perempuan sangat penting terlibat dalam dunia digitalisasi karna memiliki solusi yang kreatif dan potensi yang besar untuk inovasi yang memenuhi kebutuhan perempuan dan mempromosikan kesetaraan gender.

Baca Juga: Akui Kejari Waikabubak Keluarkan Surat Audit Kades Mandungo Diduga Korupsi, Inspektorat SBD Tegaskan Ini

Dalam rangka merayakan Internasional Women’s Day 2023 penulis mengajak perempuan untuk memperjuangkan kemajuan teknologi transformasi dan pendidikan digital atau sering kita kenal dengan literasi digital. Internasional Women’s Day akan mengeksplorasi dampak kesenjangan gender digital pada kesenjangan ekonomi dan sosial yang melebar.

Tema yang diangkat menyoroti pentingnya melindungi hak perempuan dalam ruang digital dan menangani kekerasan berbasis gender. Hal ini juga meningkatkan kesadaran perempuan terkait hak dan keterlibatan sipil.

“Di era saat ini kemajuan teknologi digital memberikan peluang besar dalam mengatasi tantangan pembangunan dan kemanuasiaan. Hal ini juga untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan pada 2030”

Baca Juga: Wagub NTT Dorong Pemerintah Kabupaten atau Kota Segera Buat Perda Kekayaan Intelektual


Di samping itu, dalam ruang digital juga mendatangkan resiko pola ketidaksetaraan gender dan juga kekerasan seksual. Di mana ruang-ruang yang tercipta dalam teknologi informasi baik di media sosial mempertontonkan perempuan seringkali hanya sebagai objek. Komnas Perempuan menginformasikan bahwa catatan pada 2022, ada sebanyak 1721 pengaduan langsung kasus kekerasan terhadap perempuan di ruang siber. Terjadi peningkatan yang sangat signifikan, yaitu 83% dari tahun sebelumnya dengan jumlah yang hampir sama di ranah personal dan di ranah publik.

Perlu dipahami bahwa dampak kekerasan yang dialami perempuan di ruang siber tidak hanya di ruang online, tetapi juga di ruang offline. Tidak hanya dampak secara kesehatan psikis (mulai dari menarik diri, di kucilkan, depresi berat sampai dengan post traumatic stress disorder beserta komplikasinya: bunuh diri), tetapi juga kemungkinan gangguan kesehatan fisik, gangguan kehidupan sosial, masalah pendidikan bahkan sampai dengan masalah ekonomi, yang semuanya ini akan dialami oleh penyintas pada saat yang bersamaan, tidak harus menunggu waktu yang lama.

Melihat makin berkembangnya teknologi digital dengan keterlibatan perempuan makin meningkat di Indonesia, tetapi di sisi lain ada ruang yang mengkultuskan perempuan atau diskriminasi di dunia maya atau ruang digitalisasi, ini menjadi warning tetapi juga dibaca sebagai peluang bagi kaum perempuan untuk mengaktualisasi diri serta terlibat aktif dalam menciptakan inovasi di era digital untuk kesetaraan gender. Maka pentingnya semua pihak memberi perlindungan bagi perempuan di ruang digital dan menangani kekerasan berbasis gender melalui teknologi informasi dan komunikasi berbasis online.

Halaman:

Editor: Beny Diktus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah