SUMBA STORI – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Siprianus Muda Hondo, membuka kegiatan Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten SBD untuk keberangkatan Tahun 1445H/2024 M.
Saat pembukaan kegiatan tersebut Siprianus didampingi oleh Penyelenggarah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Adam Abdul Rajab, Selasa, 5 Maret 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Loura tersebut turut dihadiri 13 calon Jemaah haji SBD, para narasumber serta tamu undangan lainnya dan panitia.
Dalam laporannya, Kasi PHU Kemenag SBD, Adam Abdul Rajab, mengatakan bahwa kegiatan manasik haji dilaksanakan pada hari ini sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya No: 65 Tahun 2024 tentang penetapan panitia, narasumber, moderator dan peserta kegiatan bimbingan manasik haji gabungan tingkat Kabupaten dan KUA Kecamatan Tahun 2024.
Peserta bimbingan manasik haji tingkat Kabupaten SBD berjumlah 13 jamaah haji untuk keberangkatan tahun 2024 yang terdiri dari 147 kuota reguler, 6 kuota prioritas lansia, 7 kuota tambahan, 19 kuota cadangan dan 1 kuoat pendamping lansia.
Lebih lanjut, PHU menjelaskan bahwa kegiatan manasik haji merupakan bagian dari pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap jemaah haji yang menjadi salah satu tugas pemerintah sebagaimana amanat undang-undang nomor 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Selain itu menurut PHU, kegitan bimbingan manasik haji merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan diikuti oleh jamaah haji yang dimana bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang regulasi pengertian dan bimbingan-bimbingan manasik dengan harapan para jamaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya, Siprianus Muda Hondo, dalam sambutan mengatakan, selamat kepada calon jamaah haji yang mendapat kesempatan memenuhi panggilan dari Allah SWT untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
“Jadilah haji yang mabrur dan menjadi contoh bagi banyak orang teristimewah bagi umat muslim yang lain,” pesannya.
Menjadi haji yang mabrur atau pelaku haji yang baik dan benar maka dalam pelaksanaan ibadah hajipun harus memahami kaidah-kaidah atau tata cara yang benar. Tata cara pelaksananaan ibadah haji itu perlu diperhatikan secara baik agar haji yang dialaksanakan sah dan kita menjadi haji yang mabrur.
Menurut Kakankemenag jika ingin menjadi haji yang mabrur kuncinya adalah pahami tata cara pelaksanaan ibadah haji dan jangan menjadi Jemaah yang tidak paham tata cara ibadah haji.
“Hal ini harus menjadi perhatian para Jemaah haji, karena tata cara pelaksanaan ibadah haji berkaitan dengan jenis-jenis haji yang dilakukan. Setidaknya harus pahami tiga jenis pelaksanaan ibada haji yaitu; haji Ifrad, haji qiran dan haji Tamattu. Ketiga hal tersebut masing-masing pelaksanaannya berbeda-beda,” jelasnya.
“Apa yang saya sampaikan ini para calon Jemaah haji lebih paham dan sebagai pemerintah hanya memberikan penguatan, motivasi agar tetap menjadi haji yang mabrur bagi sesama. Pemerintah hanya memiliki tanggungjawab untuk memenuhi standar legalitasi, kualitas, kenyamanan, kesehatan, kemudahan akses, kelengkapan sarana dan prasarana serta jaminan keamanan para calon jamaah haji,” katanya menambahkan.
Kemudian ia meminta seluruh jamaah agar senantiasa mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat menujuh tanah suci. Membekali diri dengan ilmu tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji agar semua rukun haji, wajib dan sunah dikerjakan sempurna.
"Kegiatan manasik ini adalah kesempatan baik, dimana kita dapat menimba ilmu guna mempersiapkan diri untuk ibadah haji di tanah suci. Maka saya minta jadilah Jemaah haji yang mabrur baik untuk diri sendiri dan juga bagi sesama muslim," pungkas Kakankemenag SBD.***