Satu Tahun Tiga Minggu Kematian Sebastianus Bokol : Cipayung Plus Kota Kupang Audience dengan Kapolda NTT

- 1 September 2023, 15:24 WIB
Satu Tahun Tiga Minggu Kematian Sebastianus Bokol : Cipayung Plus Kota Kupang  Audience dengan Kapolda NTT
Satu Tahun Tiga Minggu Kematian Sebastianus Bokol : Cipayung Plus Kota Kupang Audience dengan Kapolda NTT /Dok . Kordum Cipayung, Jacson Marcus /

 

SUMBA  STORI - Cipayung Plus Kota Kupang yang terdiri dari organisasi (PMKRI, GMNI, GMKI, PMII, HMI, IKPM SBD, FK. Gema Wonakaka & GPR-MKS) mendatangi Mapolda NTT untuk beraudience dengan Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum, pada Kamis, 31 Agustus 2023.


Koordinator Umum (Kordum) Jacson Marcus menyampaikan bahwa Audience tersebut sebagai bentuk konsistensi atas sikap dari Cipayung

"Audience ini sebagai bentuk konsistensi atas sikap dari Cipayung untuk terus mengkawal kasus kematian Sebastianus Bokol (SB), dimana kasus ini sedang ditangani oleh pihak Polresta Kupang Kota dan sudah satu tahun lebih proses penyidikan tetapi belum juga berhasil diungkap siapa pelaku pembunuhan terhadap korban Tian Bokol," ujar Jacson Marcus kepada Sumbastori.com saat dihubungi via WhatsApp, Jumat, 1 September 2023.


Kordum Cipayung juga menyampaikan audience ini bertujuan untuk mendengar secara langsung tanggapan Kapolda NTT terkait poin tuntutan aksi Cipayung.

"Selain itu, audience ini juga bertujuan untuk mendengar secara langsung tanggapan Kapolda NTT terkait beberapa poin tuntutan dari Cipayung Plus saat aksi demonstrasi jilid dua di depan Polda NTT pada Senin, 21 Agustus 2023. Dimana salah satu poin tuntutannya adalah "Mendesak Kapolda NTT untuk segera mengambil alih penanganan kasus pembunuhan alm. Sebastianus Bokol dalam kurun waktu 7x24 jam," pungkas Jacson Marcus

Kemudian, Kordum Cipayung juga menjelaskan bahwa dalam audience tersebut terdapat berbagai masukan dan harapan dari perwakilan Cipayung kepada Kapolda NTT.


"Audience ini berlangsung selama dua jam lebih, ada berbagai masukan dan harapan yang disampaikan oleh perwakilan Cipayung Plus kepada Kapolda NTT agar Polda NTT segera mengambil alih penanganan kasus ini," jelas Jacson Marcus


Lanjut, Kordum Cipayung menjelaskan bahwa dihadapan Kapolda NTT, pihaknya menyampaikan rasa kecewa dan mosi tidak percaya terhadap Kapolresta Kupang Kota.


"Di hadapan Kapolda NTT, Cipayung Plus menyampaikan rasa kecewa dan mosi tidak percaya terhadap Kapolresta Kupang Kota, karena sangat lambat menangani kasus ini dan selama ini juga tidak ada keterbukaan informasih terhadap keluarga korban di Sumba Barat Daya maupun publik NTT. Setiap kali kami Cipayung Plus melakukan audience maupun aksi demonstrasi jawaban Kapolresta Kupang Kota selalu sama, bahwasanya kasus ini belum berhasil diungkap karena kurangnya alat bukti, kurangnya jumlah personil penyidik di Polresta Kupang Kota," jelas Jacson Marcus, melanjutkan.

Selanjutnya, Kordum Cipayung dengan tegas menyampaikan bahwa kasus tersebut perlu diperhatikan dan dipikirkan oleh Polda NTT

"Sementara kasus ini sudah satu tahun lebih, lalu pertanyaan adalah seandainya kasus ini sampai 10 tahun belum juga diungkapkan dengan alasan yang sama apakah kasus ini dibiarkan begitu saja? Hal ini perlu dipertimbangkan, dipikirkan dan diperhatikan secara baik - baik oleh Polda NTT. Oleh karena itu, apapun alasannya kami Cipayung Plus mendesak Polda NTT untuk segera mengambil alih penanganan kasus pembunuhan terhadap Sebastianus Bokol," tegas Jacson Marcus.

Ia juga mengatakan, jika kasus tersebut diambil alih oleh Polda NTT maka pihaknya siap untuk membentuk tim khusus

"Kemudian apabila kasus ini diambil alih oleh Polda NTT maka kami Cipayung Plus memberikan solusi agar membentuk tim khusus. Tim khusus ini tugasnya fokus menangani kasus pembunuhan ini. Konsentrasi mereka jangan dialihkan ke kasus-kasus lain, walaupun kita ketahui secara bersama bahwa semua kasus itu pasti prioritas," kata Jacson Marcus.


Kemudian, Kordum Cipayung lanjutnya mengatakan bahwa kasus pembunuhan Sebastian Bokol, butuh penanganan serius serta kerja yang ekstra dari Polda NTT

"Karena konteks kasus pembunuhan terhadap Sebastianus Bokol sudah satu tahun lebih, sehingga butuh penanganan serius serta kerja yang ekstra dari Polda NTT untuk menuntaskan kasus ini agar dapat memberikan kepastian hukum kepada orang tua korban sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tugas Kepolisian," lanjut Jacson Marcus.


Kemudian, Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada Cipayung.

"Dalam tanggapannya atas beberapa masukan dan pikiran yang disampaikan oleh berbagai perwakilan Cipayung Plus, Kapolda NTT menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada Cipayung karena dapat mewujudkan salah satu nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi soal pengabdian kepada masyarakat," ujar Johni Asadoma.

Kemudian, Kapolda NTT, pihaknya menyampaikan kasus yang dilaporkan akan menjadi atensi khusus dan kepolisian akan berkerja dengan maksimal


"Terhadap semua kasus yang dilaporkan dan ditangani oleh Kepolisian, maka akan menjadi atensi khusus kami apalagi kasus pembunuhan. Karena ini menyangkut nyawa seseorang, menyangkut hak hidup seseorang. Sudah tentu Kepolisian akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengungkapkan kasus ini," pungkas Johni Asadoma.


Kapolda NTT, juga menjelaskan bahwa ada kasus yang cepat diselesaikan dan lambat diselesaikan


"Memang ada kasus yang cepat diungkapkan kalau alat buktinya cukup dan kuat, ada juga kasus yang penanganannya lambat karena kekurangan alat bukti seperti kasus ini. Karena untuk menetapkan seorang menjadi tersangka pembunuhan itu tidak mudah, harus berdasarkan alat bukti yang kuat dan ada saksi-saksi. Saksi-saksi juga mereka harus benar-benar melihat dengan mata kepala sendiri, mendengar secara langsung serta menyaksikan secara langsung, jelas Johni Asadoma.


Selanjutnya, Kapolda NTT mengaku, Ia baru mengetahui jika ada kasus pembunuhan yang belum terungkap.

"Terkait kasus ini, jujur saya baru tau kalau ada kasus pembunuhan yang belum diungkapkan. Karena saya sibuk mengunjungi daerah-daerah di seluruh NTT. Setelah saya baca di media terkait aksi demonstrasi dari teman-teman di Polda beberapa hari yang lalu, saya kaget ternyata kasus ini belum berhasil diungkapkan. Karena memang tidak diwajibkan bahwa setiap kasus yang ditangani oleh anggota saya harus dilaporkan ke saya. Itu tidak diwajibkan," kata Johni Asadoma.


Kemudian, Kapolda NTT juga menjelaskan, pihaknya masih mempercayai Polresta Kupang Kota untuk mengungkapkan kasus tersebut.

"Terkait tuntutan dari teman-teman pada prinsipnya saya selaku Kapolda NTT masih mempercayai Polresta Kupang Kota untuk mengungkapkan kasus ini. Kita beri waktu lagi kepada tim penyidik Polresta Kupang Kota, biarkan mereka bekerja lagi dengan serius dan tepat untuk mengungkapkan kasus pembunuhan ini," jelas Johni Asadoma.

 

Diketahui, audience ini juga dihadiri secara langsung oleh Kapolda NTT, Kabid Humas Polda NTT, Direktur Intelkam Polda NTT, Direktur Reserse Kriminal Umum dan beberapa jajarannya, Kapolresta Kupang Kota dan Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota.


Kapolda NTT juga memberikan kesempatan kepada Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota untuk memaparkan secara langsung proses penyelidikan dan penyidikan yang telah dilakukan oleh tim penyidik Polresta Kupang Kota. Hasil kerja tim penyidik Polresta Kupang Kota ditayangkan di televisi dan saksikan secara langsung oleh Cipayung Plus, Kapolda NTT dan jajarannya yang ada di dalam ruangan audience. Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota terlihat sangat gemetar sekali saat memaparkan hasil kerja tim penyidik.


Diakhir dialog, Kapolda NTT menyampaikan kepada Cipayung Plus agar mohon bersabar, karena kasus ini memang sangat rumit karena kekurangan alat bukti berdasarkan hasil pemaparan kasat Reskrim Polresta Kupang Kota.

"Kepada ade-ade sekalian saya berpesan tolong beritahu kepada orang tua korban agar mohon bersabar, kasus ini menjadi atensi khusus kami Kepolisian. Polda NTT akan monitoring, dan memberikan asistensi dengan pihak polres agar polres dapat menuntaskan penanganan kasus pembunuhan terhadap korban Sebastianus Bokol, tutup Kapolda NTT," tutup Johni Asadoma.***

 

 

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KlIK DI SINI

Editor: Yanto Tena

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah