Dukung Produksi Tanaman, PLN Pasok Listrik Untuk Petani Jagung dan Pepaya di Sumba

8 Juli 2023, 17:17 WIB
Dukung Produksi Tanaman, PLN Pasok Listrik Untuk Petani Jagung dan Pepaya di Sumba. /ANTARA/

SUMBA STORI - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) memasok listrik bagi petani jagung dan pepaya di Kabupaten Sumba Timur.

Hal itu dilakukan guna untuk mendukung produksi tanaman tersebut di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Demikian kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT I Gede Agung Sindu Putra dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, pada Jumat, 7 Juli 2023.

Baca Juga: Detik-detik Anggota TNI di Kabupaten Sumba Barat Daya Bubarkan Praktik Judi

"Dengan adanya pasokan listrik PLN, petani bisa memanfaatkan pompa air bertenaga listrik dan tidak lagi menggunakan mesin yang berbahan bakar minyak sehingga lebih efektif dan efisien," katanya dilansir Antara, pada Sabtu, 8 Juli 2023.

Dijelaskan dirinya, pasokan listrik disalurkan untuk petani di Kelurahan Mauhau, Kecamatan Kambera, yang memproduksi jagung manis dan pepaya pada lahan sekitar 500 meter persegi.

Kata Sindu Putra, pasokan listrik itu dihadirkan melalui Program Electrifying Agriculture untuk membantu kegiatan pertanian.

Baca Juga: Sikapi Maraknya Judi di Kabupaten SBD, IKBS Akan Bersurat ke Mabes Polri dan Kapolda NTT

Dia mengatakan kehadiran program itu telah disambut dengan antusias oleh para petani sehingga ia berharap bisa dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Mudah-mudahan dengan adanya pertanian jagung manis dan pepaya di Mauhau ini yang telah merasakan manfaat Program Electrifying Agriculture PLN menginspirasi petani-petani lain di Pulau Sumba," katanya.

Sementara itu, Marthen Manu, petani jagung dan pepaya yang memanfaatkan program itu mengatakan pasokan listrik untuk mesin pompa air berdampak pada efisiensi biaya produksi pertanian.

Baca Juga: Kapolsek Wanukaka Pantauan Langsung Kegiatan Pengabdian Masyarakat Prodi Keperawatan Waikabubak

Ia menjelaskan ketika menggunakan mesin pompa air yang berbahan bakar minyak menghabiskan biaya mencapai Rp700 ribu/bulan untuk empat kali panen dalam setahun, sedangkan dengan menggunakan pompa listrik membutuhkan biaya sekitar Rp450 ribu sampai Rp500 ribu.

"Jadi pengeluaran untuk biaya produksi bisa ditekan sehingga keuntungan yang kami dapat dari hasil panen juga lebih besar," katanya.

Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN tersebut serta berharap semakin banyak petani lain di daerah setempat yang bisa menikmati manfaat dari program tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Editor: Yanto Tena

Sumber: Antara Kupang

Tags

Terkini

Terpopuler