Viral Polisi Bentak Pengendara Motor Sebut Monyet dan Ancam Patahkan SIM saat Menilang, Dirlantas Minta Maaf

- 15 September 2023, 18:45 WIB
Ilustrasi polisi.
Ilustrasi polisi. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi/

SUMBA STORI - Sebuah peristiwa mengejutkan di media sosial melibatkan seorang polisi lalu lintas (Polantas) yang mengeluarkan tindakan keras dalam bentuk teguran dan perkataan kasar terhadap seorang pengendara.

Tindakannya kemudian terekam oleh pengendara di kamera, dan menjadi sangat viral di platform media sosial.

Pada Rabu 13 September 2023, seorang Polantas terlihat dalam rekaman video yang berdurasi 11 detik sedang menghentikan seorang pengendara motor.

Setelah itu, dia mengajukan pertanyaan tentang persyaratan lengkap untuk berkendara kepada pengemudi tersebut.

Lalu, sang istri pengendara tersebut mengungkapkan pengalaman yang dialami oleh suaminya di platform media sosial. Dalam laporan melalui akun TikTok-nya, Fenderlita Kasterina mengungkapkan rangkaian peristiwa yang dialami oleh suaminya.

Dia mengatakan bahwa saat itu, suamiya pergi ke kantor seperti biasanya. Kemudian sekitar pukul 7.45 WIB, Polantas meminta dia untuk berhenti di persimpangan lampu merah yang berdekatan dengan kantornya.

"Karena ngerasa gak ada salah apa-apa, akhirnya suami minggir. Pak pol tanya 'sudah perpanjang STNK?' Suami jawab 'sudah'. Ternyata, yang baru diperpanjang adalah STNK mobil, yang motor belum," tutur Fenderlita Kasterina, dikutip Pikiran-Rakyat.com, pada Jumat, 15 September 2023.

"Pak pol minta suami saya serahkan SIM dan STNK. Suami saya mengaku salah dan tidak melawan sedikitpun, nada bicaranya juga tidak meninggi. Kemudian pak pol arahkan motor untuk naik ke trotoar. Namun karena suami saya harus segera antar jualan (roti) ke pelanggan, jadi suami saya minta izin untuk antar pesanannya sebentar dan nanti kembali lagi, karena sudah dekat dengan lokasi pengantaran," ujarnya menambahkan.

Namun, Polantas tersebut tidak memberikan izin dan terus menggunakan kata-kata yang kasar. Fenderlita Kasterina memperkirakan bahwa polisi lalu lintas tersebut merasa suaminya mencari-cari alasan untuk melarikan diri.

"Namun pesanan roti memang harus sampai ke pelanggan jam 8.00 WIB karena untuk acara di kantornya. Apakah mengayomi, melindungi dan melayani harus dengan berkata kasar bahkan memaki??" ucapnya.

Dibentak dan Disebut Monyet

Polantas yang sedang bertugas terlihat marah karena perilaku pengendara di depannya, sehingga ia berbicara dengan suara keras dan tegas. Bahkan, dia mengeluarkan kata-kata kasar dengan suaranya.

Kalimat tersebut terdengar saat pengendara mencoba memohon izin untuk mengantar pesanan terlebih dahulu. Ia berkomitmen untuk kembali setelah menyelesaikan tugas mengantar pesanan.

"Kurang ajar ya tadi ini, SIM-mu ada? Mana sini, gua patahin! Monyet lu dari tadi lu," katanya.

Klarifikasi Polisi

Polisi menjelaskan alasan di balik penggunaan bahasa kasar oleh salah seorang anggotanya kepada seorang pengendara yang menjadi perbincangan di media sosial. Pengendara tersebut melakukannya karena melakukan pelanggaran lalu lintas dengan melewati lampu merah.

"Saat itu kejadiannya ada pelanggar yang dikatakan sudah menerobos lampu merah, tapi belum sampai sepertinya, sudah melawati garis stop. Makannya dihentikan Abdullah (anggota Ditlantas) ini. Setelah dihentikan memang ada pelanggaran lain sehingga terjadi perdebatan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Latif Usman, Kamis 14 September 2023.

Pada Selasa, 12 September 2023 pukul 7.30 WIB, terdapat sebuah kejadian yang berlokasi di Jalan Cikini Raya, dekat dengan pos Cikini Raya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu, pihaknya telah memeriksa Aipda Abdullah dan anggota tersebut mengakui hal tersebut.

"Kejadiannya pada saat dia sedang bertugas mengatur lalu lintas ada pelanggar yang memang sampai sekarang kami belum mengetahui identitasnya, dalam artian ada di media tiktok. Sehingga ada kata-kata yang memang tidak mengenakan dan tidak pantas dilakukan petugas," tutur Latif Usman.

"Terus terang saja selaku pimpinan Dirlantas mohon maaf karena anggota kami khilaf mengucapkan hal-hal yang memang tidak pantas," ucapnya menambahkan.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Editor: Yanto Tena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah